Jumat, 04 Mei 2012

Dasar Agronomi


PERGILIRAN TANAMAN
Oleh : Ir. Jonis Ginting, MS
Publish: Rasi Kasim Samosir (Mhs. FP USU '011)


     Pergiliran tanaman adalah sistem penanaman berbgai tanaman secara bergilir dalam urutan waktutertentu pada suatu bidang tanah yang sama.
Contoh : Padi-palawija-padi
               Padi-Tanaman penutup tanah-jagung-padi
               Palawija-Tanaman penutup tanah-palawija

Keuntungan:
1.      Dapat mengendalikan hama dan penyakit (memutus siklus hidup)
2.       Pemberantasan gulma
3.      Penanaman satu jenis tanaman tertentu akan terus menerus akan meningkatkan pertumbuhan jenis gulma tertentu
4.      Mempertahankan/memperbaiki sifat-sifat fisik dan kesuburan tanah .Jika tanah dibenamkan dalam tanah akan mempertinggi kemampuan tanah menahan dan menyerap air
5.      Mempertinggi stabilitas agregat dan kapasitas infiltrasi tanah. Jika tanaman tersebut adalah lenguminosa akan menambah kandungan nitrogen tanah dan memelihara keseimbangan unsur hara karena absorbsi unsur dari ke dalam dan preferensi yang berlainan
6.       Pada tanh belerang pergiliran tanaman efektif untuk mencegah erosi mempertinggi produksi per satuan luas lahan.
PERTANIAN HUTAN (AGROFORESTRY)
                Agroforestry adalah system usaha tani atau pengggunaan tanah yang mengintegrasikan  tanaman pohon- pohon dengan tanaman rendah yang tersususun ,baik secara spatial dan temporer.
Tujuan:
1.       Memaksimalkan penggunaan energy matahari secara maksimal
2.       Meminimalkan kehilangan unsur hara
3.       Memperbesar efisiensi penggunaan air
4.       Meminimalakn aliran permukaan dan erosi
5.       Memberikan keuntungan lebih besar dari pada hanya tanaman pertanian saja atau tanaman kehutanan saja.


Bentuk sistem usaha tani agroforestry :

1.       Kebun pekarangan

Kebun campuran yang terdiri atas campuran yang tidak teratur antara tanaman tahunan yang menghasilkan buah- buahan dan sayuran serta tanaman semusim yang terletak di sekitar rumah.

2.       Talun kebun

Sebidang tanah di berbagai macam tanaman yang diatur secara spatial dan urutan temporal, dan terletak jauh dari perumahan

3.       Perladangan ( shifting cultivation)

Pada system lading, hutan atau belukar ditebang dan kemudfian dibakar . Tanah yang telah dibersihkan kemudian ditanami padi, jagung,ubi kayu atau tanaman semusim lainnya. Setelah 2 atau 3 tahun bidang tanah tersebut ditinggalkan dan pertumbuhan vegetasi akan terjadi

4.       Tumpang sari

Pada sebidang tanah ditanam pohon- pohon dan diantaranya ditanam tanaman semusim seperti :padi, jagung, ubi kayu, dsb selama 2-3 tahun.

5.       Rumput hutan (silva pasture)

Usaha tani campuran antara kehutanan dan peternakan . Di bawah pohon- pohon ditanam rumput dan diperoleh ternak.

6.       Perikanan hutan ( silvofishery)

Bentuk usaha tani campuran antara kehutanan dan perikanan di pantai-pantai berawa.


Tanaman Penutup Tanah
Fungsinya :
1.       Menahan daya butir- butir hujan yang jatuh dan aliran air di atas permukaan tanah
2.       Menambah bahan organic tanah
3.       Memperbesar kemampuan tanah untuk menyerap danmenahan air yang jatuh
4.       Mengurangi erosi.


Syarat – Syarat Tanaman Penutup Tanah:
1.       Mudah diperbanyak dengan biji
2.       Sistem perakaran tidak menimbulkan kompetensi bagi tanam pokok
3.       Tidak mensyaratkan tingkat kesuburan yang tinggi
4.       Tumbuh cepat dan banyak menghasilkan daun
5.       Toleransi terhadap pemangkasan
6.       Resisten terhadap hama , penyakit dan kekeringan
7.       Mampu menahan pertumbuhan gulma
8.       Mudah diberantas jika akan dipergunakan untuk tanaman semusim atau tanaman poko lainnya
9.       Sesuai dengan kegunaan untuk reklamasi tanah.
10.   Tidak mempunyai sifat- sifat yang tidak menyenangkan seperti sulur-sulur yang membelit.

Cth : Tanaman leguminosae
          Centrosema Pubeseeus Benth.
          Calopogonium muconoides Desv
          Peusaria phaseoloides Benth   

KLASIFIKASI PERTANIAN
                 Banyak ditemukan pembagian pertanian di Indonesia walaupun dasar pembagiannya belum ada yang konsisten.
Pertanian dapat dibagi menjadi bidang- bidang sebagi berikut :
1.       Berdasarkan pertanian sempit dan luas
a.       Pertanian dalam arti sempit yakni bercocok tanam atau sering diartikan dengan pertanian rakyat.
b.      Pertanian dalam arti luas yakni meliputi pertanian rakyat,perkebunan ,perikanan dan kehutanan

Masing- masing bagian ini sering dinamakan sector pertanian

Antara sektor pertanian rakyat dan perkebunan pada waktu- waktu mendatang dapat   menjadi kabur ,apabila pertanian rakyat semakin maju


2.       Berdasarkan Pertinjauan Produksi

a.       Pertanian subsistensi,yaitu produksinya untuk kebutuhan sendiri . Tidak ada sistem pertanian yang 100 % subsistensi di Indonesia saat ini.
b.      Pertanian komersial:produksinya untuk pasar dan perdagangan.



3.       Berdasarkan pemakaian input

a.       Pertanian ekstensip
b.      Pertanian intensip

Menurut ir.Asparno:

Pengertian ekstensip bukan tergantung dari ada tidaknya perluasan areal,tetapi tergantung pada jlh nilai input yang digunakan per satuan luas pada suatu daerah dan waktu tertentu.


4.       Berdasarkan produksi panagan dan non pangan

a.       Pertanian bahan pangan; terutama beras dan palawija
b.      Pertanian bahan industry; karet,tembakau,dll

5.       Berdasarkan spesialisasi dan difersivikasi

Mula-mula teknis saja ,kemudian ada istilah sudut ekonomis . diversifikasi terbagi 2 :
1.       Diversifikasi horizontal  (pengertian teknis dan ekonomis )yaitu mengusahakan beberapa jenis produksi ; karet dan jagung
2.       Diversifikasi vertika; (pengertian ekonomis)
Mengusahakan jagung serta pengelolaan hasil-hasil jagung dan pembungkusan dan lainnya.

Pengertian diversifikasi disamakan mix farming. Pada mulanya mix farming adalah suatu usaha tanaman ditambah ternak yang tujuannnya sama-sama seimbang.

Multiple cropping : Mula-mula muncul di daerah iklim sedang,karena ada 4 musim dimana pada musim dingin tidak mungkin kombinasi antara tanaman annual dan annual.

6.       Berdasarkan penggunaan alat –alat

a.       Pertanian mekanisme
b.      Pertanian non mekanisme


7.       Berdasarkan ekstraktif- generative

a.       Berdasar ekstraktif  : mengambil usaha tanpa perkembang biakan selanjutnya
Perikanan sungai, perikanan laut,pengambilan hasil hutan

b.      Berdasar generatif   : adanya usaha reproduktif ( pembibitan)